Cauliflower ear adalah kondisi umum yang dialami oleh atlet bela diri seperti petinju, pegulat dan pemain rugby, serta pada orang yang sering mengalami cedera pada telinga.

Meskipun sering dianggap sebagai masalah kosmetik, di mana telinga berubah bentuk dan menyerupai kembang kol, cauliflower ear sebaiknya tidak dianggap remeh. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Penyebab Cauliflower Ear

Cauliflower ear atau dalam istilah medis disebut hematoma perikondrial terjadi ketika telinga mengalami trauma yang cukup keras sehingga merusak jaringan kartilago (tulang rawan) di dalam daun telinga. Cedera tersebut menyebabkan pembuluh darah kecil di sekitarnya pecah, sehingga darah dan cairan menumpuk di antara lapisan kulit dan kartilago.

Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, pembentukan cairan akan mengganggu suplai darah ke tulang rawan. Pada akhirnya, ini akan menyebabkan jaringan tersebut mati dan mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Perubahan bentuk dapat membuat daun telinga tampak bengkak, menebal, dan bergelombang mirip seperti kembang kol. Inilah mengapa disebut cauliflower ear.

Cauliflower ear paling sering terjadi pada orang yang memiliki aktivitas fisik intensitas tinggi, seperti olahraga yang melibatkan kontak fisik langsung atau memiliki risiko benturan pada kepala. Atlet petinju dan pegulat, misalnya, sering mengalami tekanan atau benturan berulang pada telinga.

Baca Juga: Ada Infeksi Jamur di Telinga, Ketahui Penyebabnya

Gejala Cauliflower Ear

Ciri utama cauliflower ear adalah perubahan bentuk daun telinga yang tidak normal. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi ini antara lain:

• Daun telinga tampak bengkak dan kemerahan
• Nyeri pada telinga terutama saat disentuh
• Telinga terasa keras dan penuh akibat cairan yang menumpuk
• Telinga berdenging 
• Pada kondisi tertentu, pembengkakan dan perubahan telinga dapat memengaruhi saluran pendengaran dan menyebabkan masalah pendengaran sementara

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul secara bertahap dan bisa berkembang menjadi lebih parah bila tidak segera mendapatkan penanganan.

Baca Juga: Cara Menjaga Kebersihan Telinga Anak

Cara Mencegah Cauliflower Ear

Cauliflower ear tidak hanya berdampak pada penampilan. Bila penumpukan cairan dibiarkan terus-menerus, maka infeksi dan abses bisa terjadi. Berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah sekaligus menangani cauliflower ear:

Gunakan pelindung telinga

Bagi atlet bela diri atau yang terlibat dalam olahraga kontak fisik, menggunakan pelindung telinga khusus dapat membantu melindungi telinga dari trauma atau benturan yang keras.

Memberikan kompres dingin

Setelah telinga mengalami benturan keras, segera kompres area tersebut dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah penumpukan darah.

Segera berkonsultasi dengan dokter

Jika telinga terasa sakit, bengkak, atau mengalami perubahan bentuk, segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat membantu mengeluarkan cairan yang menumpuk di telinga dan mungkin memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

Telinga yang mengalami penumpukan cairan parah dan sudah berubah bentuk mungkin perlu mendapatkan operasi rekonstruktif untuk memperbaiki bentuk telinga.

Meskipun cauliflower ear sering dianggap sebagai masalah kosmetik, penting untuk tidak mengabaikannya, karena dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah kerusakan permanen pada telinga.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!